AyuWage Services - Get Paid to Visits Sites and Complete Surveys
Breaking News
Loading...

Menyusuri Perbatasan Kalimantan Menuju Kuching

Menyusuri Perbatasan Kalimantan Sangat Mengasyikkan

Melanjutkan postingan saya sebelumnya tentang perjalanan darat dari pontianak-Kuching bersama 2 orang rekan saya.
 Taxi meluncur membawa kami ke hostel di jalan Tabuan, sopir taxi pun meminta bayaran 30 ringgit, kebetulan taxi yang kami pakai tidak menggunakan argo, dan memang sepertiya semua taksi di sini tidak memakai argo.
Kali ini kami sudah berada di Bus SJS dan keluar dari areal parkiran Imigrasi malaysia di Entikong. Jalanan yang kami lalui mulus sekali, aspal kelihatan terpelihara dengan baik, hampir tidak ada lubang di kedua sisinya. Saluran air di kanan kiri jalan juga kelihatan bersih dan terpelihara, berbeda dengan jalanan kita hampir tidak ada selokan air, sehingga kalau hujan jadi macet.

Jalan Serian-Tebedu yang kami susuri tampak lengang, sesekali berpapasan dengan mobil pribadi dan truk-truk pengangkut sawit, di kanan kiri jalan banyak kebun sawit. Jarang sekali terlihat rumah, kalaupun ada jaraknya sangat jauh sekali, dan agak jauh dari tepi jalan. Terlihat juga beberapa perusahaan kecil dengan nama-nama yang menggunakan bahasa mandarin. 

 Kurang lebih 2 Jam menyusuri perbatasan perjalanan darat dari Entikong, sekitar pukul 08:30 waktu kuching (GMT+8, kami berangkat dari pontianak malam sebelumnya pkl 21:00 WIB), bus sudah memasuki area terminal utama kota Kuching yang menghubungkan dengan kota-kota lainnya yaitu Kuching Sentral. Terminal cukup megah dan luas dan kebersihan yang terjaga.
Salah satu sudut Kuching Sentral

Sesampainya di Kuching Sentral, kami langsung bergegas mencari taksi karena satu-satunya transportasi yang bisa kita gunakan ke Hostel adalah Taxi. Oiya ketika di Pontianak, kita sudah searching Hostel dari Hostelworld, hostel yang kami pilih adalah Lodge 121, karena harga yang relatif murah, namun kami belum tahu bagaimana kondisi hostel tersebut. Taxi meluncur membawa kami ke hostel di jalan Tabuan, sopir taxi pun meminta bayaran 30 ringgit, kebetulan taxi yang kami pakai tidak menggunakan argo, dan memang sepertiya semua taksi di sini tidak memakai argo. 

 Kurang lebih 20 menit kami sampai di hostel Lodge 121. Hostel berada di ruko tingkat 2, dari luar kelihatan kecil. Di lobby yang kecil(sebagaimana hostel-hostel lainnya), kami disambut reception yang baru saja mandi(hehehe), namanya Ijaer dan orangnya ramah sekali. Setelah membayar sebesar 90 ringgit (sekitar Rp 275.000/untuk 3 orang), kami diberi briefing singkat seputar wisata di Kuching, karena kami hanya punya waktu satu hari maka Ijaer menyarankan untuk jalan ke kuching waterfront dan sekitarnya.Oya, di hostel ini kita bebas untuk membuat kopi dan teh yang sudah tersedia kapan saja, gratiss tiss. 

bersambung... tetap simak perjalanan darat pontianak-kuching kami selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer