AyuWage Services - Get Paid to Visits Sites and Complete Surveys
Breaking News
Loading...

Berwisata ke Kuching Melalui Jalur Darat


Berwisata ke kuching melalui jalur darat dari Pontianak. 

     Awal April lalu saya mempunyai kesempatan untuk melancong ke negara tetangga, Malaysia. Rencana dadakan dan belum pernah dibicarakan sebelumnya, dan akhirnya saya jadi juga pergi ke Kuching..:)

     Perjalanan di mulai dari kota khatulistiwa di Kalimantan Barat, yakni Pontianak. Semula kami (saya dan 2 orang teman) merencanakan untuk mengambil jalur udara menggunakan MasWings (satu-satunya maskapai yang melayani rute Pontianak-Kuching), namun berhubung seat full dan keberangkatan berikutnya baru ada 3 hari ke depan dari jadwal kami, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan transportasi darat yaitu bus. 

     Hari itu senin, tgl 3 April 2013, kami mencoba menghubungi salah satu PO plat merah yang melayani rute Pontianak-Kuching, namun entah kenapa salah satu teman kami meminta untuk mencari PO swasta saja (sampai sekarang saya juga belum tahu alasannya..hehehe) dan akhirnya kami mendarat di depan ruko PO SJS di jalan diponegoro. Dan untungnya tiket untuk keberangkatan hari itu masih ada untuk 3 orang, meskipun dapat di seat paling belakang dekat toilet tidak jadi soal. Harga tiket tertera Rp 230,000 dan keberangkatan pada pukul 21:00. 
     
     Malam hari itu bus yang kami tumpangi merupakan bus super eksekutif dengan 20 seat. Sesuai kelasnya bus ini memang super lega, kaki bisa selonjoran bahkan bisa hampir rebahan di seat nya. Snack yang diberikan tidak ada, hanya air mineral botol saja. 
    
    Bus mulai meninggalkan pool pada pukul 21:00 tepat menuju perbatasan Kalbar dan menembus keremangan malam yang dingin. Perjalanan cukup mulus pada satu jam pertama, entah sudah sampai di mana saya pun terlelap sembari terkadang terkesiap karena bus yang bergoyang-goyang karena kondisi jalan yang rusak. Oya, di perjalanan menuju perbatasan saya liat banyak rumah-rumah yang tidak begitu jauh jaraknya, sepertinya daerah Kalbar sudah cukup banyak penduduknya. 

     Pukul 5 kurang 10 menit saya terbangun seiring bus memasuki areal parkiran kantor Imgrasi di Entikong, Kalbar. Semua penumpang turun dengan membawa serta bawaannya. Semua penumpang langsung berbondong-bondong mengantri di pintu pagar kantor Imigrasi padahal kantornya sendiri belum buka. Sepengetahuan saya waktu itu cukup banyak penumpang pelintas batas yang akan cap paspor kurang lebih 10 bus dan belasan mobil, sehingga membuat antrian cukup ramai. Kami pun memutuskan untuk sholat subuh terlebih dahulu di Masjid di areal kantor Imigrasi Entikong. Rupanya di tengah kami sholat, kantor imigrasi dibuka dan orang-orang mengerumun antri di loket, walhasil kami berada di belakang sendiri di ujung antrian. 
antrian khusus pejalan kaki di Imigrasi malaysia
     Kurang lebih setengah jam antri, akhirnya passpor kami sudah mendapat stempel dari imigrasi Indonesia. Dari sini masih belum selesai, kita harus berjalan menyusuri areal belakang kantor Imigrasi untuk menuju wilayah imigrasi Malaysia. Dan pemandangan yang berbeda pun kami jumpai, gedung dan areal Imigrasi milik Malaysia lebih modern dan teratur. Butuh waktu kira-kira satu jam lebih untuk mengantri di Imigrasi Malaysia, entah kenapa petugas-petugas mereka memeriksa passpor dengan teliti sekali, beda dengan di Indonesia...hehehe. 

     Di tengah-tengah mengantri itu petugas bus ternyata mencari kami bertiga, karena semua penumpang yang lain sudah masuk bus dan sudah lumayan lama. Setelah kami jelaskan bahwa kami sholat terlebih dahulu akhirnya sopir dan kenek bus tersebut bisa memaklumi. Sesaat kemudian kami naik bus dan bus meluncur melewati jalanan Malaysia yang mulus sekali menuju bandaraya Kuching. 

bersambung ke Menyusuri Perbatasan Kalimantan Menuju Kuching

2 komentar:

 
Toggle Footer