Wisata Religi ke Makam Maulana Malik Ibrahim

Hari Jumat yang cukup panas di Gresik, kota kecil di sebelah Timur Laut ini terlihat cukup bersih. Kanan kiri jalan banyak dihiasi pohon yang cukup rindang. Gresik sebenarnya terkenal dengan perusahaan Semen Gresik, ya, kantor perusahaan ini memang bermarkas di Jantung Kota Gresik. Namun beberapa tahun ke belakang pusat produksi sudah dialihkan ke kota lain, Tuban, dikarenakan stok batu kapur untuk dikelola menjadi semen sudah habis ter eksplorasi di Gresik, begitu kata tukang-tukang becak di pinggir jalan.

Makam Maulana Malik Ibrahim terletak di Pusat Kota Gresik

Tidak banyak sebenarnya tujuan wisata di kota Gresik ini, namun untuk urusan Wisata Religi, Gresik memiliki banyak tempat bersejarah, khususnya makam para wali. Beberapa wali dari Sembilan Wali Penyebar Agama Islam di pulau Jawa (Wali Songo), memilih Gresik sebagai tempat untuk menyebarkan Agama Islam. Di antaranya adalah Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim. Tak heran banyak orang yang berbondong-bondong ke Kota ini untuk berwisata religi ke makam Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri.

Pada kesempatan kali ini, kebetulan saya mempunyai waktu untuk berjalan-jalan ke kota Gresik. Saya menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Maulana Malik Ibrahim yang terletak di pusat Kota Gresik. Terletak tidak jauh dari Alun-Alun Kota Gresik, makam Maulana Malik Ibrahim berada di sebelah selatan Alun-Alun. Akses ke sini pun tidak lah susah, banyak petunjuk yang dipasang di jalan untuk menunjukkan arah ke Makam Maulana Malik Ibrahim.

Makam terletak di pinggir jalan, dan sangat mudah diakses. Namun yang jadi kendala adalah terbatasnya lahan parkir. Sehingga banyak para peziarah yang harus parkir jauh dari makam. Memasuki area makam, peziarah disambut oleh para penerima tamu, dan disarankan untuk mengisi buku tamu dan bersodaqoh seikhlasnya untuk keperluan pembangunan areal makam. Setelah mengisi buku tamu, peziarah dipersilahkan memasuki makam Maulana Malik Ibrahim yang cukup dekat dengan gerbang masuk. Tampak di sekeliling makam, banyak peziarah yang sudah mengambil posisi untuk berdoa, membaca Yasin dan tahlil dan lainnya. Kira-kira 15 menit kemudian, peziarah menyudahi doa yang dipimpin oleh ketua rombongan.

Dibandingkan dengan makam para Wali Songo lainnya, saya rasa makam Maulana Malik Ibrahim ini yang paling mudah untuk dijangkau dan paling modern dalam hal bangunan dan komplek makamnya, mungkin ini karena makam terletak di tengah kota dan bersebelahan dengan rumah penduduk yang padat.